Mengenal Frofil Syekh Muhammad Fathurohman M.Ag Pimpinan Al Idrisiyyah

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh?

Mengenal frofil Syekh Muhammad Fathurrahman M.Ag
yaitu Pimpinan Bimbingan Majlis Taklim Al Idrisiyyah di Indonesia (pengisi program rutin Serambi Islami TVRI Jumàt pagi)

Pendahuluan

Al Idrisiyyah yaitu sebuah pergerakan atau Organisasi dan bimbingan Islam dengan tujuan suci yang bermanhaj Tarekat dengan Al-Quran dan As-Sunah sebagai sumber pedoman Rosulullah SAW, dengan mengintegrasikan antara Kepemimpinan dalam tradisi tarekat dengan prinsip administrasi modern dan mengimplementasikannya dalam berinteraksi secara internal maupun eksternal.

Tarekat Al-Idrisiyyah tidak terlepas dari sejarah usaha para Guru Mursyid dan tokoh-tokohnya, yang menjadi pelopor Jam’iyah (perkumpulan) Tarekatnya, diantaranya yaitu membimbing murid-muridnya berjalan diatas jalan yang telah di gariskan oleh Yang Mahakuasa dan Rasul-Nya.

Teman baca mengenai Sejarah dan Sirsilah Tarekat Al Idrisiyyah

Guru atau Mursyid Al-Idrisiyyah di Indonesia sekarang dipegang oleh Syekh Muhammad Fathurrohman M.Ag, di Indonesia Al Idrisiyyah berpusat di Tasikmalaya Jawa barat, serta memepunyai benerapa cabang di seluruh tempat Indonesia.

Frofil Syekh Muhammad Fathurrahaman M.Ag
Mursyid Al-Idrisiyyah (2010)

Frofil Syekh Muhammad Fathurrohman M.Ag Mursyid Al Idrisiyyah Indonesia

Syekh Muhammad Fathurrahman lahir tahun 1973 di Tasikmalaya. Dari pasangan seorang Ajengan kharismatik yang berjulukan Nasruddin dan Maimunah. Setelah Beliau diangkat sebagai menantu oleh Syekh al-Akbar Muhammad Daud Dahlan dari anaknya yang pertama, Beliau kemudian dipercayakan memegang tanggung jawab organisasi Yayasan Al-Idrisiyyah sebagai Ketua Umum. Dari jabatan yang diberikan inilah, banyak pengalaman yang diperolehnya terutama dalam persoalan kepemimpinan.

Sejarah pendidikan Beliau di bidang agama diawali dikala mengenyam pendidikan Tsanawiyyah. Belum dua tahun Beliau meneruskan pendidikannya, atas dasar keinginannya berkhidmah kepada Guru pendidikan formalnya sempat terhenti. Hari-harinya diisi dengan berkhidmah dengan membantu Gurunya dalam beraktivitas. Banyak pekerjaan lainnya yang dia kerjakan, semoga dapat berkhidmah secara penuh kepada Guru mursyid kita, Syekh al-Akbar Muhammad Dahlan. Seperti memotong kayu bakar, memanjat pohon kelapa untuk mengambil buahnya, jualan kecambah (taoge) di pasar, jualan ikan asin, mengurus gilingan tepung beras, dan mengurus bebek. Beliau rela putus sekolah, untuk dapat berkhidmah kepada Syekh al-Akbar Muhammad Dahlan.

Pendidikaan yang erat dengan Beliau dikala itu yaitu mendalami keilmuan Pesantren tradisional, menyerupai mendalami kitab kuning. Tidak hanya di Pondok Fadris saja, tapi ia berusaha membuatkan diri mencari ilmu-ilmu dasar kitab kuning ke banyak sekali Pesantren menyerupai di Garut, Limbangan, Sukabumi dan Banten.

Selanjutnya tuntutan harapan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi muncul dalam dirinya ada suatu panggilan untuk menjadi kader yang sanggup mendapatkan amanah Guru kita kelak di kemudian hari. Dengan bekal semangat yang tinggi walaupun tidak memiliki ijazah Tsanawiyyah, ia berusaha mencari sekolah formal yang dapat menerimanya sebagai siswa Aliyyah. Dengan banyak sekali upaya yang dilakukannya, karenanya ia dapat mengikuti ujian di sekolah Aliyyah. Karena selama 5 tahun Beliau menyibukkan diri dengan mendalami kitab kuning maka pendidikan formal yang tertinggal Beliau kejar dengan mempelajari semua kurikulum pelajaran sekolah Aliyyah.

Hasilnya, Beliau mendapatkan hasil ujian (nilai Nem) tertinggi di sekolahnya. Kemudian Beliau dapat meneruskan pendidikan S1 di bidang Tarbiyyah Islamiyyah di UIN Sunan Gunung Jati hingga S2-nya di bidang Ulumul Quran.

Sejak Juni 2010 Beliau meneruskan kepemimpinan Al-Idrisiyyah yang sebelumnya dipegang oleh Guru sekaligus mertuanya, Syekh al-Akbar M. Daud Dahlan Ra. Meskipun usianya masih relatif muda (34 tahun) untuk memegang tanggung jawab besar, Beliau telah dipercaya menjadi wakil Gurunya menangani banyak sekali peran baik internal maupun eksternal, menyerupai persoalan dakwah, kegiatan ekonomi, dan lain-lain.

Ternyata beberapa tahun Beliau menjadi Ketua Umum sebelum diangkat menjadi Mursyid Al-Idrisiyyah, menjadi bekal dan motivasi Beliau dalam memimpin perjalanan Al-Idrisiyyah dikala ini dan ke dapan. Banyak kebijakan strategis yang telah dilakukannya sebagai tajdid (pembaharuan) atas kebijakan Al-Idrisiyyah yang telah berjalan selama ini. Misalnya perubahan jadwal pengajian di Jakarta dan Tasikmalaya, menimbulkan Ponpes Fathiyyah al-Idrisiyyah di Tasikmalaya sebagai sentra gerakan organisasi, baik pendidikan, dakwah maupun ekonomi.

Pada kurun kepemimpinan Beliau, Al-Idrisiyyah mengedepankan sikap keterbukaan dan kebersamaan. Hal ini terlihat dari perubahan konsep dakwah yang diterapkan eksklusif kepada seluruh jama’ah. Dengan konsep tersebut di bawah kepemimpinan Beliau Al-Idrisiyyah banyak mendapatkan sambutan hangat dari banyak sekali pihak, baik di kalangan Tarekat maupun non-Tarekat.

Hingga kini, banyak wilayah dakwah yang sudah dijangkau Beliau. Bahkan hingga ke luar negeri menyerupai Sudan, Hongkong, Malaysia dan Singapura. Dengan kemajuan teknologi dikala ini gosip Dakwah Al-Idrisiyyah mampu dijangkau dengan mudah.

Dikutip dari Al Idrisiyyah.or.id

Kesimpulan

Ada beberapa Tokoh Guru Mursyid Tarekat Al Idrisiyyah yang sangat terkenal sebagai pembawa Tarekat ini ke Indonesia

Al-Idrisiyyah yang dikenal di Indonesia yaitu Tarekat yang dibawa oleh Syekh al-Akbar Abdul Fattah pada tahun 1930, yang sebelumnya berjulukan Tarekat Sanusiyyah. Syekh al-Akbar Abdul Fattah menerimanya dari Syekh Ahmad Syarif as-Sanusi al-Khathabi al-Hasani di Jabal Abu Qubais, Mekah. Saat ini kepemimpinan Tarekat Al-Idrisiyyah diteruskan oleh Syekh Muhammad Fathurahman M.Ag dari tahun 2010 hingga sekarang Syekh semakin membuatkan Tarekat yang dibawanya semakin berkembang dan terbuka menyerupai mengisi Tausyiah di Televisi Nasional.

Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat sebagai pelengkap wawasan mengenai Frofil-frofil Ulama di Indonesia khususnya dan menambah rasa cinta pada Islam dan para penyebarnya yang begitu penuh dengan ahklak pola terimaksi.

Wassalamualaikum..wr.wb!


Sumber http://mudahrizki.blogspot.com/

Comments

Popular posts from this blog

Bacaan Lengkap Sholawat Ismul Azhom Li Rijaalil Ghoib

TEKS BACAAN SHOLAWAT SUGHRO KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI RA

Khasiat Do'a (Hizib) Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA