Biografi Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani Ulama Paling Akhir Bani Usmani


Assalamualaikum..wr.wb


Syeikh Yusup bin Ismail An Nabhani, ialah Sosok alim ulama yang sangat cerdas ber ahklak mulia, nama lengkapnya Syaikh Nashiruddin Yusuf bin Ismail An-Nabhani. (anak dari) Ismail bin Yusuf bin Ismail bin Muhammad Nasiruddin an-Nabhani (1849-1932).
Beliau menguasai ilmu-ilmu keislaman, dan dikenal sebagai pecinta Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam baik secara lahir maupun secara batin.

Banyak para ulama yang telah menyaksikan betapa kecintaan ia kepada Rasulullah merupakan kecintaan yang murni dan agung.

Biografi Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani
Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani

  -  ( القاضي الشيخ يوسف بن إسماعيل النبهاني ) - 

Imam al-Qadi Yusuf bin (anak dari) Ismail bin Yusuf bin Ismail bin Muhammad Nâsir al-Dîn an-Nabhani

Beliau merupakan keturunan dari Bani Nabhan, salah satu suku Arab Badui yang tinggal di desa Ljzim, episode utara Palestina, dan masuk otoritas hukum kota Haifa yang termasuk wilayah Akka, Beirut.
Imam Yusup bin An Nabhani juga, Lahir di kota Ijzim Palestina, sebelah (selatan dari Haifa Israel), tahun 1849 Meninggal tahun 1932, ialah seorang Palestina Sunni, Agama Islam, Ia seorang sarjana, hakim, Penyair produktif, dan pembela kekhalifahan Utsmaniyah. (Beliau Salah seorang ulama genarsi final yang hidup di masa ke-khalifahan Turki Usmani).

Dia meninggal di Beirut (Libanon). Ajarannya telah banyak menghipnotis perkembangan Sufisme di era ke-19 dan ke-20.

di Beirut Era era ke-19 Wilayah The Levant, Agama Islam, Denominasinya Sunni dan Yurisprudensi (madhab) Syafi'i
mempunyai minat utama sangat mencintai sang Nabi Shalallahu àlaih Wassalam, andal tasawuf, dan sangat membantah fatwa sesat.

Biografi lengkapnya dari perjalanan hidup Syeikh Yusup bin Ismail An Nabhani

Banyak puisi, buku, dan fatwa Syaikh Yusuf al-Nabahani tetap ada, tapi sangat sedikit yang dicetak perihal kehidupan pribadinya, dan aktivitasnya.
Yang diketahui ialah bahwa dia bekerja dan berkampanye melawan gerakan Wahhabi dan para reformator di Kairo (Mesir) ibarat Muhammad Abduh dan al-Afghani yang mengubah Islam Sunni.

Yusuf sangat percaya kepada hukum Taurat, atau Syariah dalam membatasi semua kegiatan sufi, menjadi madhab Syafii atau pemikiran perihal Islam Sunni yang memiliki sikap serupa dengan al- Ghazali di tahun-tahun terakhir perihal tasawuf.

Ayahnya Syaikh Ismail al-Nabhani mengajarinya untuk menghafal seluruh Alquran pada usia yang sangat muda, mengajarkan ilmu-ilmu yurisprudensi Islam dan kemudian mengirim Yusuf untuk mulai berguru di universitas al-Azhar Kairo pada tanggal 16 Mei 1866 pada usia 17. Yusuf lulus dari Al-Azhar pada bulan Oktober 1872 pada usia 23 tahun dengan kualifikasi dari cirriculem resmi al-Azhar dan banyak kualifikasi lainnya diperoleh dari studi ekstra di antara beberapa ilmuwan Islam di banyak ilmu Syariah dan disiplin persiapannya.

Setelah lulus dan kembali ke rumah tinggal di Ijzim, dia mulai mengadakan sejumlah kursus keagamaan di `Akka dan kota kelahirannya di Ijzim.

Dia sering bepergian ke Beirut, lalu Damaskus di mana dia bertemu dengan ulama atau ulama terkemuka.

Kepala di antara mereka ialah Kepala Ahli Hukum Damaskus ketika itu, Syaikh Mahmud Effendi Hamza yang dengannya dia mempelajari awal al- Bukhari, setelah itu dia memberi Yusuf sebuah akta umum Ijaza yang terdiri dari sisa Koleksi Hadis.

Kemudian dia menuju Istanbul ibukota Khilafah Ottoman dua kali dan bekerja di sana selama beberapa tahun.

Dia menyunting secara terpola al-Jawâ'ib hingga dilipat.

Dia juga mengoreksi buku-buku berbahasa Arab yang keluar dari persnya.
Dia meninggalkan penerbit untuk posisi gres dengan pemerintahan Khalifah Utsmaniyah sebagai hakim atau Qadi.

Dia meninggalkan Istanbul , untuk pertama kalinya, ke Irak, ke provinsi Mosul, lalu kembali ke Konstantinopel.

Dia meninggalkan kedua kalinya pada tahun 1300 Hijriah ketika dia diangkat sebagai Ketua Pengadilan al-Jaza di Latakia di pantai laut Syro-Palestina.
Setelah tinggal di sana selama lima tahun, pemerintah Ottoman memindahkannya menjadi Mufti agung, atau Ketua Mahkamah Agung al-Quds atau Yerusalem.

Kemudian dia pindah menjadi Chief Justice of Beirut pada tahun 1888, meskipun beberapa catatan menunjuk ke 1887.
Putra putrinya, Taqiuddin al-Nabhani , dikirim oleh Yusuf ke rekan dan guru Islam Yusuf di Kairo di universitas Al-Azhar.

Taqiuddin kemudian kemudian mendirikan kelompok politik Islam Hizbut Tahrir.

Silahkan baca pula Biografi:
Syeikh Muhammad Taqiyuddin An Nabhani
( cucu Syeikh Yusup An Nabhani)

Mengenal Ayah dan para Guru-gurunya Beliau

Ayahnya berjulukan Sayyidis Syaikh Ismail An-Nabhani. Seorang ulama sepuh yang mumpuni dalam bidang ilmu-ilmu keislaman. Beliau dikenal sebagai ulama yang memiliki daya ingat luar biasa, hafalan al-Quran yang sangat baik, tekun dalam beribadah, dan memiliki bunyi yang sangat merdu setiap kali melantunkan ayat-ayat suci al-Quran. Beliau dikenal sangat ketat dalam membaca dan mengkhatamkan al-Quran. Secara istiqamah ia bisa mengkhatamkan al-Quran 3 kali dalam seminggu. Amalan ini ia lakukan dengan sangat istiqamah. Dan dari ayahnya inilah Syaikh Yusuf pertama kali menimba ilmu keislaman khususnya al-Quran.

Setelah berhasil menghafalkan al-Quran di usia yang sangat muda, Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani kemudian melanjutkan thalabul 'ilminya ke Al-Azhar. Beliau masuk di al-Azhar pada hari Sabtu awal Muharram tahun 1283 hijriyah atau bertepatan dengan tahun 1866 masehi. Di al-Azhar, ia dengan tekun berguru aneka macam disiplin ilmu keislaman kepada para ulama dan imam besar di masanya. Beliau menamatkan pendidikannya di al-Azhar pada bulan Rajab tahun 1289 hijriyah, bertepatan dengan tahun 1872 masehi.

Adapun para guru-guru yang telah mendidik Syeikh Yusup diantaranya:
  • Shyeikh Syams al-Din Muhammad al-Anbabi al- Syafi'i Imam Besar dan Imam (kepala) al-Azhar , yang meninggal pada 1313 Kalender Hijrah.
  • Syaikh `Abd al-Rahman al-Sharbini al- Syafi'i Imam al-Azhar , yang meninggal pada 1326 Kalender Hijrah.
  • Syaikh Ibrahim al-Saqqa al- Syafi'i yang meninggal pada 1298 Kalender Hijrah berusia sekitar sembilan puluh tahun.
  • Syaikh al-Sayyid Muhammad al-Damanhuri al- Syafi'iSyaikh `Abd al-Qadir al-Râfi` al- Hanafi al-Tarabulsî kepala profesor Serambi Damaskus (Ruwaq al-Shawamm) di al-Azhar , yang meninggal pada 1323 Kalender Hijriah.
  • Syaikh Yûsuf al-Barqawi al- Hanbali kepala Profesor Serambi Hanbalî di Masjid al-Azhar.
  • Syaikh Ibrahim al-Zurru al-Khalili al- Syafi'i yang meninggal pada 1287 Kalender Hijrah, berusia sekitar tujuh puluh tahun.
  • Syaikh Ah.mad al-Ajhuri al-D.arir al- Syafi'i yang meninggal pada 1293 Kalender Hijrah, berusia sekitar enam puluh tahun.
  • Syaikh H.asan al-`Adawi al- Maliki yang meninggal pada 1298 Kalender Hijrah berusia sekitar delapan puluh tahun.
  • Syaikh al-Sayyid `Abd al-Hadi Naja al-Abyari yang meninggal pada tahun 1305 Kalender Hijrah , berusia lebih dari tujuh puluh tahun.
Selain itu dia menamai sejumlah guru lain dalam bukunya "Hadi al-Murid" dan "Jami` Karamat al-Awliya.

Mengetahui buku-buku karyanya

Setelah dirasa cukup untuk memuli dakwah, maka kemudian Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani memulai perjalanan dakwah ia dengan ghirah yang tinggi untuk berbagi agama Tuhan yang agung. Beliau juga sempat menjadi pejabat pengadilan di wilayah Syam dan pada risikonya menjadi ketua pengadilan tinggi di Beirut.

Selain itu Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani juga senantiasa mendawamkan diri dalam dzikir kepada Tuhan dan bershalawat kepada kanjeng Rasul Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beserta para keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Beliau juga menyibukkan diri untuk menulis kitab-kitab bermutu dan agung yang membuat aneka macam disiplin keilmuan, mulai dari tarikh rasul, ilmu hadits, puji-pujian untuk kanjeng rasul, tafsir, kisah-kisah para wali dan lain sebagainya. Diantara kitab karya ia adalah:

Kitab Afdhalush Shalawat, kitab Sa'adud Darain, dan Jamiush Shalawat merupakan beberapa kitab karya Syaikh Yusuf yang memuat perihal kumpulan shalawat yang ampuh karya para waliyullah yang agung dan sebelumnya belum pernah ada kitab sejenis ini. Demikian pula dengan kitab Jami'u Karamatil Auliya yang terdiri dari 2 jilid tebal, merupakan kitab yang secara lengkap menjelaskan tidak kurang dari 1400 nama waliyullah mulai dari para teman hingga para ulama di bawahnya. Dan belum ada kiranya kitab yang bisa mengumpulkan sedemikian banyak biografi waliyullah sebagaimana kitab yang ditulis oleh Syaikh Yusuf ini.

 Dikisahkan, bahwa di zaman hidupnya Syaikh Yusuf ada spesialis ibadah yang tinggal di Madinah. Ia setiap tidur terbiasa bermimpi bertemu Rasulullah shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Sampai pada suatu hari ia terputus dari mimpi tersebut selama beberapa waktu. Tentu saja hal itu membuatnya sangat sedih dan susah, alasannya ialah merasa apabila Rasulullah sedang menegur atau tidak meridhainya terhadap sesuatu hal yang telah ia lakukan. Akhirnya suatu ketika ia dapat kembali mimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpi itu ia bertanya, "Ya Rasul, apa yang menghalang-halangiku bertemu dengan engkau ya Rasul ?" Kemudian Rasulullah menjawab, "Bagaimana kau akan bisa bertemu denganku sedangkan di rumahmu ada sebuah kitab yang pengarangnya mencela dan mencaci maki kepada kekasihku Yusuf an-Nabhani."

Setelah terbangun, orang yang andal ibadah tersebut pribadi mengambil kitab yang dimaksud oleh Rasulullah dan mengkremasi kitab tersebut. Setelah itu, ia dapat kembali dalam keadaannya ibarat biasa, yaitu bermimpi bertemu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Adapun kitab yang dibakar oleh orang andal ibadah tersebut berjulukan ktab Naiul Amani fi Roddi 'Ala An-Nabhani, sebuah kitab yang menentang an-Nabhani.
Syaikh Yusuf merupakan Penulis dan pengarang kitab yang juga secara lengkap membahas perihal keutamaan Sholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Kitab karya ia ini memuat tujuh puluh macam bentuk shalawat kepada kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beserta penjelasan serta tata cara pengamalannya, dan biografi sebagian periwayatnya. Shalawat pertama yang dijelaskan dalam kitab ini ialah Shalawat Ibrahimiyah, dan diakhiri dengan shalawat Kubro milik Sulthanul Auliya' Asy-Syaikh Abdul Qadir al-Jailani Radhiyallahu 'Anhu.

Berbicara mengenai biografi Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani, maka kita dapat menemukan otobiografi ia dalam aneka macam kitab karya beliau. Misalnya dalam kitab Asy-Syaraf al-Mu'abbad Li Ali Muhammad yang terbit tahun 1309 hijriya atau 1891 masehi. Kita juga dapat menyimaknya dalam kitab Jami' Karamatil Auliya' dan kitab Asbab yang keduanya terbit pada tahun 1329 hijriyah atau 1911 masehi.

Subhanallah begitu besar usaha keluarga An Nabhani terutama Syeikh Yusup sehingga banyak Karya dan buku-buku mengenai Islami yang telah Ia buat, berikut ini buku karya ia yang sudah tak absurd lagi diantaranya:

Buku atau Kitab & Tulisan Karya Syeikh Yusup An Nabhani
  1. Hadi al-Murid ila Tariq al-Asanid
  2. Jâmi` Karamat al-Awliya
  3. Khulasat-al-Kalam Tarjih Din al-Islam
  4. Hujjat-Allahi al-alamin fi Mu'jizat Sayyid al-Mursalin (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  5. Sa'adat al-Darayn fi al-Salat 'ala Sayyid al-Kawnayn (salla'l-Lahu' alayhi wa sallam)
  6. Wasa'il al-Wusul ila Shama'il al-Rasul (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  7. Riyadh al-Jannah fi Adhkar al-Kitab wa-al-Sunnah
  8. Anwar al-Muhammadiyah (Mukhtasar al-Mawahib al-Ladunyah)
  9. Fada'il al-Muhammadiyah
  10. Afdhal Al-Salawat 'ala Sayyidi As-Saadaat (salla'l-Lahu' alayhi wa sallam)
  11. Muntakhab al-Sahihayn (terdiri dari beberapa hadis tahun 3010. Dia juga menambahkannya sebuah versi edukasi yang berjudul Qurrat al-'Ayn 'ala Muntakhab al-Sahihayn.
  12. Al-Fath al-Kabir memperjuangkan al-Ziyadah ila Jami 'al-Saghir - kombinasi dari dua karya: al-Jami' al-Saghir dari al-Suyuti dengan suplemennya sendiri yang berjudul: Ziyadat al-Jami 'al- Saghir. Dalam buku ini penulis telah memasukkan hadits sebanyak 14450 hadits.
  13. Al-Basha'ir al-Imaniyyah fi al-Mubashshirat al-Manamiyyah
  14. Al-Nazm al-Badi 'fi Mawlid al-Syafi'i (salla'l-Lahu' alayhi wa sallam)
  15. Al-Hamzat al-Alfiyyah (Tibat al-Gharra ') fi Madh Sayyid al-Anbiya' (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  16. Shawahid al-Haqq fi al-Istighathah bi al-Sayyid al-Khalq (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  17. Al-Asalib al-Badi'ah fi Fadl al-Sahabah wa-Iqna 'al-Syiah
  18. Qasidat al-Sa'adat al-Ma'ad fi Mawazinat Banat al-Sa'ad
  19. Mithal Na'lihi al-Sharif (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  20. Al-Sabiqat al-Jiyad fi Madh Sayyid al-'Ibad (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  21. Al-Fada'il al-Muhammadiyyah
  22. Al-Wird al-Syafi'i
  23. Al-Mazdujah al-Gharra 'fi al-Istighathah bi-asma' Tuhan al-Husna
  24. Al-Majmu'ah al-Nabhaniyyah fi al-Mada'ih al-Nabawiyyah wa-Asma 'Rijaliha
  25. Nujum al-Muhtadin fi Mu'jizatihi (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam) wa-al-Radd' ala A'da'ihi Ikhwan al-Shayatin
  26. Irshad al-Hayara fi Tahdhir al-Muslimin min Madaris al-Nasara
  27. Jami 'al-Thana' 'ala Allah
  28. Mufarrih al-Kurub wa-Mufarrih al-Qulub
  29. Hizb al-Istighathat bi-al-Sayyid al-Sadat (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  30. Ahsan al-Wasa'il fi Nazm Asma 'al-Nabi al-Kamil (salla'l-Lahu' alayhi wa sallam)
  31. Al-Asma fi-ma li-Sayyidina Muhammadin (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam) min al-Asma'
  32. Al-Burhan al-Musaddid fi Ithbat Nubuwwat Sayyidina Muhammad (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  33. Dalil al-Tujjar ila Akhlaq al-Akhyar
  34. Al-Rahmat al-Muhdat fi Fadl al-Salat
  35. Husn al-Shur'ah fi Mashru'iyyat Salat al-Zuhr Ba'd al-Jumu'ah
  36. Risalat al-Tahdhir min Ittikhadh al-Suwar wa-al-Taswir
  37. Tanbih al-Afkar li-Hikmati Iqbal al-Dunya 'ala al-Kuffar
  38. Sabil al-Najat fi al-Hubb fi Tuhan wa-al-Bughd fi Allah
  39. Raf 'al-Ishtibah fi Istihalat al-Jihhat' ala Allah
  40. Sa'adat al-Anam fi Ittiba 'Din al-Islam
  41. Mukhtasar Irshad al-Hiyari
  42. Al-Ra'iyyat al-Sughra fi Dhamm al-Bid'ah (al-Wahabiyyah) wa-Madh al-Sunnat al-Gharra'
  43. Jawahir al-Bihar fi Fada'il al-Nabi (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  44. Tahdhib al-Nufus fi tartib al-Durus
  45. Ittihaf al-Muslim bi-ma Dhakarahu Sahib al-Targhib wa-al-Tarhib min Ahadith al-Bukhari wa-Muslim
  46. Diwan al-Mada'ih al-Musamma al-'Uqud al-Lu'lu'iyyah fi al-Mada'ih al-Nabawiyyah
  47. Al Arba'in Arba'in min Ahadith Sayyid al-Mursalin (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  48. Al-Dalalat al-Wadihat (Sharh Dala'il al-Khayrat)
  49. Al-Mubashshirat al-Manamiyyah
  50. Salawat al-Thana '' ala Sayyid al-Anbiya '(salla'l-Lahu' alayhi wa sallam)
  51. Al-Qawl al-Haqq fi Madh Sayyid al-Khalq (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  52. Al-Salawat al-Alfiyyah fi al-Kamalat al-Muhammadiyyah
  53. Al-Istighathat al-Kubra bi-Asma 'Allah al-Husna
  54. Jami 'al-salawat' ala Sayyid al-Sadat (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  55. Al-Sharaf al-Mu'abbad li-Al Muhammad (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  56. Salawat al-Akhyar 'ala al-Nabi al-Mukhtar (salla'l-lahu' alayhi wa sallam)
  57. Tafsir Qurrat al-'Ayn min al-Baydawi wa-al-Jalalayn
  58. Al-Hadits al-Arba'in fi Ujub Ta'at Amir al-Mu'minin
  59. Al-Ahadith al-Arba'in fi Fada'il Sayyid al-Mursalin (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  60. Al-Ahadith al-Arba'in fi Amthal Afsah al-'Alamin (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  61. Arba'un Hadithan fi fada'il Ahl al-Bayt
  62. Arba'un Hadithan fi Fadl Arba'in Sahabiyyan
  63. Arba'un Hadithan fi Arba'in Sighatan fi al-Salat 'ala al-Nabi
  64. Arba'un Hadithan fi Arba'in Sighatan fi al-Salat 'ala al-Nabi (salla'l-Lahu' alayhi wa sallam)
  65. Arba'un Hadithan fi Fadl Abi Bakr
  66. Arba'un Hadithan fi Fadl 'Umar
  67. Arba'un Hadithan fi Fadl Abi Bakr wa-'Umar
  68. Arba'un Hadithan fi Fadl 'Utsman
  69. Arba'un Hadithan fi Fadl 'Ali
  70. Arba'un Hadithan fi Fadl La 'ilaha illa Allah
  71. Al-Ahadith al-Arba'in fi Fadl al-Jihad wa-al-Mujahidin
  72. Asbab al-Ta'lif min al-'Ajiz wa-al-Da'if
  73. Al-Qasidat al-Ra'iyyat al-Kubra
  74. Al-Siham al-Sa'ibah li Ashab al-Da'awa al-Kadhibah
  75. Al-Salawat al-Arba'in li Awliya 'al-Arba'in
  76. Al-Khulasat al-Wafiyyah fi Rijal al-Majmu'ah al-Nabhaniyyah
  77. Ghazawat al-Rasul (salla'l-Lahu 'alayhi wa sallam)
  78. Khulasat al-Bayan fi Ba'd Ma'athar Mawlana al-Sultan 'Abd al-Hamid al-Thani wa-Ajdaduhu Al-'Uma.

Akhir Hidupnya

Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani tutup usia pada 85 tahun di kota Beirut, tepatnya pada bulan ramadhan tahun 1350 hijriyah atau 1932 masehi yang kemudian dimakamkan di pemakaman Basyura, di erat distrik Bastha di Beirut, Libanon. Beliau wafat meninggalkan karya-karya yang sangat bermutu dan sejumlah murid besar yang menjadi penerus estafet dakwah beliau. Dari sekian banyak santri ia yang sangat menonjol yaitu, Syeikh Yasin bin Iasa Al Fadani seorang muhadits ternama final zaman, ulama besar dunia yang memiliki darah Padang, Indonesia tercinta.

Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum..wr.wb!
Referensi
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Yusuf_an-Nabhani

?m=1


Sumber http://mudahrizki.blogspot.com/

Comments

Popular posts from this blog

Bacaan Lengkap Sholawat Ismul Azhom Li Rijaalil Ghoib

TEKS BACAAN SHOLAWAT SUGHRO KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI RA

Khasiat Do'a (Hizib) Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA