Jangan Buru-Buru Beranjak Pergi, Ini 3 Keutamaan Dzikir Selepas Shalat Shubuh

Zikir adalah salah satu ibadah yang tidak terpaut waktu, bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun oleh umat Islam. Akan tetapi pada beberapa waktu, dzikir sangat dianjurkan dan memiliki nilai tambah jika dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Salah satunya adalah dzikir setelah salat subuh.
Sebagaimana Firman Allah:

يآيها الذين امنوا اذكروا الله ذكرا كثيرا . وسبحوه بكرة وأصيلا

Artinya, “Hai, sekalian orang yang mu’min! Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan tasbihlah memuji Allah pagi-pagi dan petang-petang” (Al Ahzab : 41 – 42).

Selain potongan ayat di atas, perintah yang sama untuk banyak melakukan zikir terutama pada waktu petang dan pagi hari juga tertulis dalam QS. Ali Imran ayat 41, QS. Al- Kahfi 28. Berdasarkan ayat-ayat tadi, waktu pagi yang dimaksud adalah setelah shalat subuh hingga terbitnya matahari.

Rasulullah pun memiliki kebiasaan berzikir setiap subuh, usai shalat beliau tidak akan berdiri dari tempatnya dan berzikir hingga matahari terbit, sebagaimana digambarkan oleh sahabat Jabir berikut ini:

عن جابر بن سمرة قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا صلى الفجر جلس في مجلسه حتى تطلع الشمس.

"Dari Jabjr bin Samrah berkata, adapun Nabi jjka telah selesai salat subuh, beliau duduk di tempatnya hingga terbit matahari" (HR. Muslim)

Imam Nawawi dalam buku Syarh Shahih Muslim menjelaskan, bahwa hadist di atas secara umum menunjukkan keutamaan dalam memperbanyak zikir selepas subuh.

Menurut para ahli bahasa kata "kaanaa" yang berarti menunjukkan sebuah peristiwa yang menjadi kebiasaan dan sering sekali dilakukan. Lalu dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad Saw. menyatakan setidaknya ada tiga keutamaan bagi seseorang yang memperbanyak zikir setelah salat subuh, yaitu;

1. mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah. 

Umrah dan Haji

Salah satu hadist yang menyebutkan keutamaan berzikir selepas salat subuh terdapat pada hadis riwayat Imam Tirmizi berikut ini"

من صلى الفجر في جماعة ثم قعد يذكر الله تعالى حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة تامة تامة

"Barang siapa yang salat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir hingga matahari terbit kemudian salat dua rakaat maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna."

2. diampuni dosa-dosanya meski lebih banyak dari buih di lautan. 

Laut dan buih

Sebagimana kita diketahui buih di lautan memang tidak bisa terhitung jumlahnya, hal inj menunjukkan bahwa keutamaan zikir setelah subuh di antara waktu lainnya sangat luar biasa besar.

من قعد في مصلاه حين ينصرف من صلاة الصبح حتى يسبح ركعتي الضحى لا يقول إلا خيرا غفرت خطاياه وإن كانت أكثر من زبد البحر ”

"Barang siapa yang tetap duduk setelah salat subuh hingga salat dua rakaat duha tidak berkata kecuali hal baik maka akan diampuni doa-dosanya sekalipun lebih banyak dari buih lautan." (HR. Ahmad &Abu Daud)

Salat subuh mempunyai keistimewaan tersendiri karena dilakukan di saat yang pada umumnya sulit karena dilakukan selepas tengah malam, dimana sebagian besar umat manusia pada waktu tersebut terlelap dalam tidur. Sehingga berzikir selepas salat subuh pun menjadi sesuatu yang sulit untuk dikerjakan, oleh karena itulah siapa saja yang mampu melakukannya akan diampuni dosanya meski sebanyak buih di laut.

Adapun "tidak berbicara kecuali hal baik" maksudnya adalah zikir sebab sebaik-baiknya ucapan adalah zikir.

3. akan dimasukkan ke surga dan tubuhnya tidak akan tersentuh api neraka.

Ilustrasi orang berdoa dan neraka

Hal ini karena besarnya keutamaan berzikir selepas subuh hingga terbit matahari, mampu menjadi pelindung dari api neraka yang sangat panas.
Disebutkan dalam sebuah riwayat:

من صلى الفجر ثم ذكر الله تعالى حتى تطلع الشمس لم يمس جلده النار أبدا “.

"Barang siapa yang salat fajar kemudian berzikir hingga terbit matahari maka api neraka tidak akan menyentuh kulit orang tersebut selamanya." (HR. Baihaqi)

Wallahu’alam.


Sumber artikel: https://bincangsyariah.com/zikir-dan-doa/tiga-keutamaan-berzikir-setelah-salat-subuh/. dengan perubahan seperlunya
 Sumber Gambar:
https://i0.wp.com/www.gulalives.co/wp-content/uploads/2018/02/subuh.jpg?fit=700%2C393&ssl=1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuaMyDQmo-SO9Afl2Ph_9UokpNp-rl1_cft7ks0tXpPckAo3wEdr6TGuhxnEVOEzJZ3O9xNzRRANDtzoFt0xQxGFW22au3RXxscaouv6yQSGBqUQxm7kfGXc_OUI4WYUSWYPP0nuYAhnU/s1600/Pengertian+Haji+dan+Umrah%252C+Hukum%252C+Syarat%252C+Rukun%252C+Beserta+Dalilnya.jpg
https://www.islampos.com/wp-content/uploads/2018/10/buih-lautan-.jpg
https://www.kabarmakkah.com/wp-content/uploads/2016/04/adab-berdoa-horz-horz.jpg