Sapu Jagat, Doa Untuk Kebaikan Dunia Akhirat

Sapu Jagat, Doa Untuk Kebaikan Dunia Akhirat

Di antara doa -doa yang paling mudah, paling sering diucapkan, dan paling populer oleh kaum muslimin diseluruh dunia adalah yang kita kenal sebagai “doa sapu jagat”:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.

"Wahai Tuhan kami, anugerahi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka".

عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. (متفق عليه).

Anas mengatakan, “Nabi Muhammad saw. Paling sering membaca doa “Wahai Tuhan kami, anugerahi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka.

Selain “doa sapu jagat”, sebutan populer lain doa ini adalah “sapu jagat raya”. Singkat namun powerfull, mencakup semua yang diinginkan manusia.

Secara literal hasanah yang berarti “baik”. Jadi arti dari fi al-dunya hasanah adalah “kebaikan di dunia”. kemudian apa yang dimaksud dengan kebaikan di dunia tersebut?

Para ahli tafsir menyatakan bahwa kebaikan di dunia adalah kesejahteraan dan kebahagiaan. Semuanya mencakup tiga dimensi: rohani (mental dan spiritual), jasmani (tubuh), dan sosial(hubungan atar manusia).
Kesejahteraan yang pertama misalnya kecerdasan intelektual, moral dan mental.
Kesejahteraan kedua misalnya mencakup tubuh yang sehat, tidak cacat, tidak luka, kuat, dan indah.
Sementara kebaikan yang ketiga adalah kemampuan dalam perekonomian dan kehormatan diri.

Ahli tafsir terkemuka, Fakhr al-Din al-Razi, menyatakan pendapat bahwa kebaikan dunia adalah hidup aman, anak-anak (generasi) yang saleh (berakhlak mulia), istri yang salehah (berakhlak mulia), rizki halal yang cukup dan aman dari kejahatan dan malapetaka. (Al-Tafsir al-Kabir).

Ibn Katsir, ahli tafsir lain, juga pernah menyatakan bahwa doa sapu jagat memiliki kandungan semua tindakan yang membawa kebaikan dan menjauhkan diri dari semua keburukan yang ada di dunia dan akhirat.
Kebaikan di dunia mencakup tubuh yang sehat (‘afiah), rumah yang nyaman, pasangan yang baik dan menarik, rezeki yang berkecukupan, ilmu yang bermanfaat, amal saleh (kerja-kerja yang baik), kendaraan yang nyaman, dan kehormatan diri yang terjaga. Sementara kebaikan di akhirat adalah terhindar dari siksaan api neraka dan mendapatkan kebahagiaan disurga. (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim).


Sahabat dari Ibn Umar menafsirkan kebaikan di dunia ialah memiliki anak-anak baik yang berbakti kepada orang tuanya, yang disiplin, dan yang alim.
Al-Alusi, ahli bahasa dan ahli tafsir besar, membuat kesimpulan dari pandangan para ulama, “Kebaikan di dunia mencakup segala hal yang diidamkan atau diimpikan setiap orang",

اِمْرَأَةٌ صَالِحَةٌ وَعَافِيَةٌ وَكَفَافٌ وَعِلْمٌ وَعِبَادَةٌ وَمَالٌ صَالِحٌ وَأَوْلَادٌ أَبْرَارٌ وَثَنَاءُ الْخَلْقِ وَصُحْبَةُ الصَّالِحِيْنَ.

Istri (atau suami–HM) yang saleh, sehat, sederhana, berpengetahuan luas, rajin ibadah, harta yang halal, anak-anak yang baik, dihormati masyarakatnya dan dekat dengan orang-orang saleh.


Rumah dan mobil mewah

Lalu, bagaimana dengan rumah/tempat tinggal, kendaraan/alat transportasi? Tentang hal tersebut, terdapat hadist Nabi yang menyebut,

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصّالِحَةِ وَالْمَسْكَنِ الْوَاسِعِ وَالْجَارِ الصْالِحِ وَالْمَرْكَبِ الْهَنِيْءِ.

Ada empat hal yang (biasanya) diinginkan banyak untuk menjadi bahagia. Istri (atau suami–HM) yang saleh (baik), tempat tinggal yang luas, tetangga yang saleh, dan kendaraan yang nyaman.

dan yang lain,

مِنَ سِعَادَةِ الْمَرْءِ فِي اُلدُّنْيَا أَنْ تَكُونَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً، وَأْولَادُه أَبْرَاراً، وَمَنْزِلُهُ وَاسِعاً، وَمَرْكَبُه وَطِيئاً، وَرِزْقُهُ فِي بَلَدِهِ.

Di antara hal-hal yang membuat orang (pada umumnya) berbahagia adalah istri (atau suami–HM) yang baik, anak-anak yang berbakti, rumah yang luas, kendaraan yang nyaman, dan sumber kehidupan ada di desanya.

Catatan penting: Semua teks di atas menyebut kata zawjah shalihah. Hampir semua orang menerjemahkannya “istri yang salehah”. Apakah ini berarti pandangan yang diskriminatif? Untuk tidak mengatakan diskriminatif, maka kita perlu membacanya dalam perspektif mubadalah, “kesalingan”. Mungkin ada dan banyak yang tidak setuju dengan perspektif ini.

Sumber artikel: https://bincangsyariah.com/zikir-dan-doa/makna-doa-sapu-jagat/ 
dengan penambahan dan perbaikan seperlunya

Comments

Popular posts from this blog

Bacaan Lengkap Sholawat Ismul Azhom Li Rijaalil Ghoib

TEKS BACAAN SHOLAWAT SUGHRO KARYA SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI RA

Khasiat Do'a (Hizib) Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA